Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Maafkan Aku yang Mengagumimu dari Jauh

Wahai kasih... Tau kah kamu bahwa aku mengagumimu dari jauh? Melihat dirimu yang tersenyum indah diantara jarak antara kau dan aku. Taukah kamu bahwa aku mengagumimu dari jauh? Membawa rindu di pelupuk sendu. Dalam diamku, Aku mendoakanmu. Dalam diamku, Aku merindukanmu. Dalam diamku, Aku berharap memilikimu. Ya, benar aku hanya pecundang. Pecundang yang membawa mati batin yg kian meradang. Pecundang yang mengharapkan namun tak sanggup mengucapkan. Pecundang yang tak pernah percaya diri untuk pantas mencintaimu. Namun salahkah jika rasaku tak berjeda? Meski semua rasaku terdiam dalam seribu bahasa, Ku tetap ingin tuhan membuat jalanku dan jalanmu menjadi satu.

Aku Membenci Diriku Sendiri

Aku membenci diriku sendiri. Diriku yang selalu mengenang dan menyayangmu. Aku membenci diriku sendiri. Yang selalu tak bisa melupakan perasaan piluku. Aku membenci diriku sendiri. Yang selalu berharap pada orang yang telah menepiskanku. Aku membenci diriku sendiri. Yang belum berhenti mencintai lelaki sepertimu. Aku membenci diriku sendiri. Yang terpaksa harus mencintai orang lain demi dapat melupakanmu. Ya, aku dan kamu takkan pernah menjadi kita lagi. Sebab semua yang kau tumpahkan di depan mataku sekejab menghanguskanku. Ya, aku dan kamu takkan pernah menjadi kita lagi. Sebab aku selalu berusaha membencimu dan berpura-pura tak mencintaimu lagi. Sebab ada hati yang terpaksa ku mainkan demi menghilangkan rasa ini. Sebab aku selalu membenci pernyataan bahwa cinta tak harus memiliki.

Penyesalanku

Aku ingin pergi bersama angin Sembari menyapa bisikan dalam batin Aku ingin basah dalam hujan Agar aku tau bagaimana dinginnya kesepian Engkau yang ada dalam pelupuk jingga Bisakah aku menggenggam manja, Rasa dan asa yang telah lama tercipta? Engkau yang bersemayam dalam renungan Masihkah engkau menjadi bayang-bayang, Yang takkan pernah mampu aku tepiskan? Diriku yang telah jauh melangkah Kini sadar.. Dirimu tak lagi berjalan di belakangku. Karena ego dalam diriku. Aku kehilangan kesempatan untuk mencintaimu. Kini yang ku tau, Temanku hanyalah rindu. Kini yang ku sadari, Temanku hanyalah sepi. Sampaikan aku pada waktu yang lalu. Waktu dimana aku pernah begitu dekat denganmu.